Berita

Mayoritas Prajurit TNI di Papua Tidak Mudik Demi Keamanan

Portal Narasi
×

Mayoritas Prajurit TNI di Papua Tidak Mudik Demi Keamanan

Sebarkan artikel ini
Prajurit TNI
Panglima Kogabwilhan III, Letnan Jenderal TNI Bambang Trisnohadi (kedua dari kiri), bersama para prajurit TNI di Papua - Foto: Istimewa

PAPUA TENGAH – Demi menjaga keamanan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat Papua, mayoritas prajurit TNI di bawah Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III memilih tidak mudik saat Lebaran.

Panglima Kogabwilhan III, Letnan Jenderal TNI Bambang Trisnohadi, mengungkapkan bahwa banyak prajurit yang telah beberapa tahun tidak pulang demi menjaga stabilitas wilayah dari ancaman kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).

“Banyak prajurit memilih tetap bertugas di Papua, bahkan ada yang belum mudik bertahun-tahun. Mereka lebih mengutamakan keselamatan masyarakat,” ujar Bambang Trisnohadi, Selasa (1/4/2025).

Saat menunaikan Salat Id bersama prajurit di Masjid An-Nur, Markas Komando Habema Papua, Bambang memastikan bahwa jumlah personel di pos-pos keamanan tetap kuat, terutama di titik-titik rawan konflik.

Presiden Prabowo Apresiasi Dedikasi Prajurit

Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi atas pengorbanan prajurit TNI di Papua dalam menjaga stabilitas dan keamanan wilayah. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto juga menyampaikan penghargaan serupa.

“Dalam berbagai pertemuan, Presiden, Menhan, dan Panglima selalu memberikan perhatian khusus kepada prajurit di Papua serta upaya mereka dalam menjaga keamanan,” kata Bambang.

Sebagai tindak lanjut, Kogabwilhan III yang terdiri dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU memastikan kesiapan penuh personel, terutama di wilayah yang rawan ancaman dari OPM.

Penguatan Mental dan Moral Prajurit

Selain kesiapan militer, penguatan mental dan spiritual juga menjadi fokus utama Kogabwilhan III. Bambang menekankan bahwa keberhasilan operasi di Papua tidak hanya bergantung pada strategi militer, tetapi juga pada semangat serta solidaritas prajurit terhadap masyarakat.

“Tingginya jiwa korsa dan kecintaan prajurit terhadap rakyat Papua menjadi motor utama dalam menjaga keamanan. Mereka bukan hanya bertugas, tetapi juga membawa ketenangan bagi warga,” tutupnya. (red)