4 Alasan Mengapa Usaha Mikro Lebih Perlu Dibantu

Ada banyak bisnis modal kecil yang tersebar di Indonesia. Jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada tahun 2018 saja diprediksi mencapai 58,97 juta orang. Dengan jumlah yang besar ini, usaha modal kecil mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional hingga total 60%. Bayangkan saja jika jumlahnya terus bertambah, maka kontribusinya terhadap ekonomi nasional tentu akan semakin besar.

Selain alasan tersebut, ternyata masih banyak alasan lain mengapa usaha mikro lebih perlu dibantu dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Ini dia penjelasannya!

Usaha Modal Kecil

Usaha jenis ini disebut dengan mikro bukan hanya karena aset yang dimilikinya terbilang kecil (kurang atau sama dengan Rp 50 juta), tetapi juga karena modal mereka untuk memulai usaha juga kecil. Walau begitu, perkiraan omzet yang bisa mereka dapatkan terbilang lumayan, yakni sekitar Rp 300 juta per tahun.

Agar mereka dapat mengembangkan usahanya, maka diperlukan modal usaha yang lebih besar lagi. Saat ini sudah banyak upaya pemerintah untuk membantu bisnis mikro agar memiliki modal usaha yang lebih besar. Salah satunya adalah dengan menurunkan tarif Pajak Penghasilan (PPh) bagi usaha mikro menjadi 0,5% dari yang awalnya 1%.

Produk atau Layanannya Banyak Dibutuhkan

Poin inilah yang sering diabaikan. Sebenarnya banyak produk atau layanan dari usaha modal kecil yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Contoh sederhananya adalah para pedagang kaki lima yang menjajakan makanan dan minuman sehari-hari. Ya, mereka termasuk bagian dari usaha mikro karena aset yang dimiliki terbilang kecil.

Bayangkan saja hidup tanpa pedagang kaki lima. Jelas akan sangat menyulitkan. Untuk itulah usaha modal kecil lebih perlu dibantu. Mereka sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari di Indonesia dan tanpa disadari sangat dibutuhkan produk atau pun layanannya.

Mengurangi Pengangguran

Pada tahun 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei dan menemukan jumlah pengangguran di Indonesia telah mencapai angka 6,87 juta orang. Jadi, dari 267 juta jiwa penduduk Indonesia, sekitar 5% di antaranya merupakan pengangguran. Tidak ada cara lain untuk mengurangi pengangguran selain dengan membuka lapangan usaha baru.

Membuka lapangan usaha baru ternyata tidak harus dengan mendirikan sebuah industri yang besar, tapi juga bisa dengan membuka usaha mikro. Dengan mendorong masyarakat untuk menciptakan lapangan kerjanya sendiri, maka angka pengangguran di Indonesia pun dapat perlahan-lahan berkurang.

Membantu Ekonomi Negara

Seperti yang telah disebutkan pada bagian pembuka, jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia ternyata merupakan jenis usaha yang paling besar. Meski begitu, usaha modal kecil ini bukan sekadar besar di jumlah, tetapi juga di kontribusinya untuk perekonomian negara.

Tercatat pada tahun 2018, UKM Indonesia menyumbangkan 60% untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Angka yang tergolong besar jika dibandingkan dengan jenis usaha lainnya.

Dengan sumbangsih yang besar terhadap perekonomian negara, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM pun terus melakukan upaya untuk mengembangkan usaha modal kecil. Salah satunya adalah dengan memberikan pembiayaan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan juga Program Bantuan Pemerintah Bagi Wirausaha Pemula (WP).

Di Indonesia, peran usaha modal kecil ternyata sangat besar. Bahkan untuk kehidupan sehari-hari saja mereka punya andil yang besar. Untuk itulah mereka sangat perlu dukungan, bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat Indonesia. Anda bisa membantu dengan membeli dan menggunakan produk-produk dari UMKM Indonesia. Mari bersama-sama bantu usaha mikro di Indonesia untuk terus berkembang!