Edukasi dan TipsEkonomi dan Bisnis

Panduan Lengkap Memahami dan Memilih Kode KBLI untuk Bisnis di Indonesia

Portal Narasi
×

Panduan Lengkap Memahami dan Memilih Kode KBLI untuk Bisnis di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Kode KBLI
Ilustrasi Panduan Memilih Kode KBLI - portalnarasi.com

Memulai usaha di Indonesia memerlukan pemahaman mendalam mengenai berbagai aspek legalitas dan perizinan. Salah satu komponen krusial dalam proses ini adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). KBLI berfungsi sebagai sistem klasifikasi standar yang digunakan oleh pemerintah untuk mengelompokkan berbagai jenis kegiatan ekonomi di Indonesia. Memahami dan memilih kode KBLI yang tepat sangat penting karena akan memengaruhi legalitas operasional bisnis, persyaratan perizinan, kewajiban perpajakan, serta akses terhadap insentif pemerintah.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai apa itu KBLI, struktur dan fungsinya, pentingnya memilih kode yang tepat, langkah-langkah dalam menentukan kode KBLI yang sesuai, serta kesalahan umum yang perlu dihindari.

Apa Itu Kode KBLI?

Definisi dan Tujuan

KBLI adalah sistem klasifikasi yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan Peraturan BPS Nomor 2 Tahun 2020. Sistem ini bertujuan untuk memberikan keseragaman dalam pengklasifikasian kegiatan ekonomi di Indonesia, baik yang menghasilkan barang maupun jasa. KBLI digunakan oleh berbagai lembaga pemerintah, termasuk Kementerian Investasi/BKPM, Direktorat Jenderal Pajak, dan sistem Online Single Submission (OSS), untuk keperluan perizinan, pengawasan, dan pengumpulan data statistik.

Struktur Kode KBLI

Kode KBLI terdiri dari lima digit angka yang masing-masing memiliki arti sebagai berikut:

  • Digit pertama: Menunjukkan sektor ekonomi secara umum.

  • Digit kedua dan ketiga: Mengidentifikasi subsektor.

  • Dua digit terakhir: Memberikan klasifikasi rinci dari aktivitas spesifik.

Contoh:

  • 62011 – Jasa Pengembangan Perangkat Lunak.

  • 46311 – Perdagangan Besar Beras dan Biji-bijian.

Dengan memahami struktur ini, pelaku usaha dapat memastikan bahwa kegiatan bisnis mereka diklasifikasikan dengan tepat sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Mengapa Kode KBLI Penting?

1. Kepatuhan Hukum dan Perizinan

Setiap jenis kegiatan usaha di Indonesia memerlukan izin atau lisensi yang berbeda. Memilih kode KBLI yang tidak sesuai dapat menyebabkan penolakan izin atau bahkan masalah hukum di kemudian hari. Sistem OSS mengandalkan kode KBLI untuk menentukan jenis perizinan yang diperlukan oleh suatu usaha.

2. Implikasi Pajak

Kewajiban perpajakan suatu perusahaan tergantung pada jenis kegiatan usaha yang dijelaskan melalui kode KBLI. Misalnya, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan akan memiliki kewajiban pajak yang berbeda dengan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi.

3. Peluang Investasi dan Insentif

Beberapa kode KBLI tercantum dalam Daftar Positif Investasi pemerintah, yang berarti mereka terbuka untuk investasi asing dan bahkan mungkin memenuhi syarat untuk pembebasan pajak atau insentif lainnya. Memilih kode KBLI yang tepat dapat membuka peluang investasi dan akses terhadap berbagai insentif pemerintah.

4. Kejelasan Operasional Bisnis

Kode KBLI mendefinisikan ruang lingkup kerja perusahaan. Kejelasan ini tidak hanya membantu pemerintah dalam pengawasan, tetapi juga membantu klien dan mitra bisnis memahami apa yang secara legal dapat dilakukan oleh perusahaan.

Cara Memilih Kode KBLI yang Tepat

1. Definisikan Aktivitas Bisnis Inti Anda

Mulailah dengan menuliskan aktivitas bisnis utama dan tambahan Anda. Jelaskan secara spesifik layanan yang Anda tawarkan atau produk yang Anda produksi atau distribusikan. Semakin rinci deskripsi kegiatan usaha Anda, semakin mudah mencocokkannya dengan kode KBLI yang akurat.

Trending :
Risiko Tinggi Operasi Medis pada Hari Jumat, Temuan Studi Terbaru

2. Cari di Basis Data Kode KBLI

Gunakan daftar kode KBLI resmi yang diterbitkan oleh BPS atau gunakan portal OSS, yang biasanya memiliki fungsi pencarian untuk membantu mencocokkan deskripsi bisnis Anda dengan kode yang sesuai. Pastikan Anda merujuk pada versi terbaru dari daftar kode KBLI untuk menghindari penggunaan kode yang sudah tidak berlaku.

3. Cocokkan Kode dengan Perizinan OSS

Tidak semua kode KBLI didukung oleh sistem OSS dengan cara yang sama. Beberapa kode dapat memperoleh perizinan secara otomatis, sementara yang lain memerlukan verifikasi manual atau persetujuan tambahan. Pastikan kode yang Anda pilih sesuai dengan jenis perizinan yang Anda butuhkan.

4. Gunakan Bantuan Ahli

Menavigasi sistem KBLI bisa menjadi kompleks, terutama untuk bisnis dengan aktivitas yang beragam atau tidak biasa. Berkonsultasi dengan ahli pendaftaran perusahaan atau penasihat hukum dapat membantu memastikan kode yang dipilih sesuai dengan rencana operasional dan persyaratan regulasi Anda.

Kesalahan Umum Saat Memilih Kode KBLI

1. Memilih Kode yang Terlalu Umum atau Tidak Tepat

Beberapa bisnis memilih kode yang terlalu luas atau tidak menggambarkan operasi inti mereka dengan akurat, yang mengarah pada komplikasi dalam perizinan atau audit bisnis di masa depan. Misalnya, memilih kode untuk “perdagangan umum” padahal bisnis Anda fokus pada perdagangan elektronik dapat menyebabkan ketidaksesuaian dalam perizinan.

2. Mengabaikan Persyaratan Perizinan Tambahan

Beberapa kode KBLI memiliki persyaratan perizinan khusus. Gagal memenuhinya karena ketidakcocokan dapat menyebabkan penundaan operasional. Misalnya, bisnis di bidang makanan dan minuman mungkin memerlukan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selain izin usaha umum.

3. Tidak Memperbarui Kode KBLI Saat Bisnis Berkembang

Banyak pelaku usaha yang lupa memperbarui kode KBLI ketika menambah produk, jasa, atau berekspansi ke sektor lain. Padahal, jika aktivitas usaha Anda berubah secara signifikan, kode KBLI juga harus disesuaikan agar tetap mencerminkan kegiatan bisnis yang sebenarnya. Ini penting untuk menjaga kesesuaian legalitas dan izin operasional yang telah diperoleh.

Contoh: Jika awalnya usaha Anda fokus pada jasa desain grafis (misal 74101), lalu berkembang juga ke produksi barang cetakan seperti merchandise (harusnya masuk ke kode berbeda), maka perlu ditambahkan atau diubah kode KBLI-nya.

4. Menggunakan Kode yang Sudah Tidak Berlaku

Daftar KBLI terus diperbarui seiring dengan perubahan sektor ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kode yang Anda pilih masih diakui dan berlaku dalam sistem OSS dan lembaga terkait lainnya. Menggunakan kode yang tidak valid bisa menyebabkan proses pendaftaran ditolak atau perizinan terganggu.

Langkah-Langkah Mendaftarkan Perusahaan dengan Kode KBLI

Langkah 1: Siapkan Rencana Bisnis yang Jelas

Dokumentasikan dengan rinci aktivitas yang akan dijalankan. Sertakan produk atau layanan utama, serta kemungkinan kegiatan pendukung. Penjelasan yang baik akan memudahkan dalam pemilihan KBLI yang akurat.

Trending :
Waskita Precast: Ahli Beton Precast dan Konstruksi Terpercaya

Langkah 2: Tentukan Bentuk Badan Usaha

Jenis entitas usaha seperti PT, CV, Firma, atau PMA akan memengaruhi proses pendaftaran dan jenis kode KBLI yang bisa digunakan. Misalnya, PMA (Penanaman Modal Asing) hanya bisa menggunakan kode yang masuk dalam Daftar Positif Investasi.

Langkah 3: Telusuri Kode KBLI yang Relevan

Manfaatkan situs resmi seperti:

Gunakan kata kunci sesuai deskripsi kegiatan usaha, lalu telusuri kodenya dan baca uraian lengkapnya untuk memastikan kecocokan.

kode kbli
Screenshot Laman oss.go.id

Langkah 4: Konsultasikan Jika Perlu

Khususnya bagi Anda yang memiliki lebih dari satu jenis kegiatan usaha atau rencana ekspansi jangka panjang, disarankan untuk berkonsultasi dengan notaris, konsultan bisnis, atau firma hukum. Mereka bisa memberikan arahan berdasarkan struktur legal dan peraturan terbaru.

Langkah 5: Lakukan Pendaftaran Melalui OSS

Setelah kode dipilih, daftarkan usaha Anda melalui sistem OSS. Anda akan diminta memasukkan KBLI, dan sistem akan secara otomatis mengaitkan kode tersebut dengan jenis perizinan yang dibutuhkan. Sistem OSS akan mengeluarkan NIB (Nomor Induk Berusaha) serta daftar persyaratan perizinan lainnya.

Langkah 6: Finalisasi Dokumen Legal dan Perizinan

Lanjutkan dengan pembuatan Akta Pendirian, pengurusan NPWP Badan, dan izin-izin khusus yang mungkin dibutuhkan sesuai bidang usaha. Jika usaha Anda bergerak di sektor tertentu seperti kesehatan, pangan, atau energi, izin sektoral juga wajib dipenuhi.

Contoh Simulasi Pemilihan Kode KBLI

Misalnya, Anda ingin mendirikan usaha yang menyediakan layanan pemasaran digital. Aktivitas utamanya termasuk:

  • Pengelolaan media sosial

  • Iklan digital

  • Strategi branding

Melalui portal OSS, Anda bisa mencari kata kunci seperti “pemasaran” atau “periklanan”, yang akan mengarahkan pada kode seperti:

  • 73100 – Periklanan

  • 70209 – Konsultasi manajemen lainnya (untuk strategi branding)

Jika juga memiliki jasa desain grafis:

  • 74101 – Aktivitas Desain Grafis

Dalam hal ini, Anda bisa mencantumkan lebih dari satu KBLI sesuai cakupan usaha Anda.

KBLI dan Legalitas: Saling Berkaitan

Pemilihan kode KBLI tidak bisa dianggap sepele. Karena:

  • Kode KBLI menentukan jenis perizinan yang diperlukan.

  • Menjadi dasar untuk pembuatan akta notaris.

  • Mempengaruhi laporan pajak bulanan dan tahunan.

  • Mempengaruhi kelayakan untuk masuk ke sektor-sektor strategis yang dibuka untuk investor asing.

Kesalahan pada tahap ini bisa berdampak jangka panjang bagi perusahaan.

Tips Tambahan

  • Jangan menebak kode KBLI hanya dari nama usahanya; selalu baca deskripsi kode lengkap.

  • Gunakan fitur pencarian kata kunci di OSS untuk mencocokkan.

  • Tidak ada batas jumlah KBLI selama relevan dengan kegiatan usaha dan tidak bertentangan.

  • Periksa kembali daftar kode KBLI versi terbaru dari BPS.

Penutup

Menentukan kode KBLI yang sesuai adalah fondasi penting dalam membangun bisnis yang legal, berkelanjutan, dan siap berkembang. Dari aspek izin, pajak, hingga peluang investasi, semuanya sangat bergantung pada keakuratan pemilihan kode ini. Dengan melakukan riset, memahami struktur KBLI, dan bila perlu berkonsultasi dengan profesional, Anda bisa menghindari banyak kendala administratif dan hukum di masa depan.