Kecamatan Ijen di Kabupaten Bondowoso ternyata berada di dalam sebuah formasi geologi unik yang disebut Ijen Kaldera. Secara harfiah, “kaldera” berarti wajan, dan memang wilayah ini berbentuk cekungan besar yang menyerupai wajan raksasa. Di dalamnya, terdapat pemukiman penduduk, area pertanian, serta berbagai destinasi wisata yang kini diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.
Namun, tahukah Anda bahwa kawasan ini dulunya adalah dapur magma dari sebuah gunung raksasa bernama Gunung Ijen Purba? Gunung ini diperkirakan memiliki ketinggian mencapai 3.500 meter di atas permukaan laut (mdpl) sebelum mengalami letusan dahsyat sekitar 70.000 tahun yang lalu. Letusan ini menyebabkan runtuhnya sebagian besar gunung, menciptakan kaldera luas yang kini menjadi rumah bagi 22 anak gunung, termasuk Gunung Kawah Ijen yang terkenal dengan fenomena blue fire-nya.
Sejarah Geologi: Ledakan Dahsyat yang Menciptakan Ijen Kaldera
Kaldera terbentuk akibat aktivitas vulkanik eksplosif yang menghancurkan struktur utama gunung berapi. Dalam kasus Ijen, letusan besar Gunung Ijen Purba memicu runtuhnya batuan penyangga ke dalam dapur magma, menciptakan cekungan raksasa yang kini kita kenal sebagai Ijen Kaldera.
Dari letusan tersebut, muncul 22 anak gunung yang tersebar di dalam maupun di sekitar kaldera. Enam di antaranya berada di dinding kaldera, yaitu:
- Gunung Suket
- Gunung Jampit
- Gunung Rante
- Gunung Ringgih
- Gunung Pawenan
- Gunung Merapi
Sementara 16 anak gunung lainnya berada di dalam kaldera, di antaranya:
- Gunung Blau
- Gunung Papak
- Gunung Gukusan
- Gunung Widodaren
- Gunung Geleman
- Gunung Telaga Weru
- Gunung Gending Waluh
- Gunung Genteng
- Kawah Wurung
- Gunung Anyar
- Gunung Pendil
- Gunung Lingker
- Gunung Mlaten
- Gunung Pandean
- Gunung Cemara
- Gunung Kawah Ijen
Proses alam inilah yang menciptakan lanskap menakjubkan di kawasan Ijen Bondowoso, menjadikannya salah satu keajaiban geologi Indonesia.
Wisata Alam di Ijen Kaldera
Kecamatan Ijen Bondowoso bukan hanya menarik bagi para peneliti geologi, tetapi juga menjadi surga bagi para wisatawan. Berikut adalah beberapa destinasi alam yang wajib dikunjungi di kawasan Ijen Kaldera:
1. Kawah Ijen: Fenomena Blue Fire yang Mendunia
Gunung Kawah Ijen merupakan ikon utama kawasan ini, terkenal dengan fenomena blue fire yang langka dan hanya bisa ditemukan di dua tempat di dunia, salah satunya di Ijen. Pendakian ke kawah ini biasanya dimulai pada dini hari agar wisatawan bisa menyaksikan api biru yang menyala di kegelapan sebelum matahari terbit. Selain itu, di pagi hari, wisatawan juga dapat menikmati keindahan danau kawah berwarna toska yang menakjubkan.
2. Kawah Wurung: Padang Savana yang Instagramable
Jika Kawah Ijen dikenal dengan api birunya, Kawah Wurung menawarkan pesona lain berupa padang savana hijau yang luas. Terletak di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kawah Wurung adalah destinasi yang cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati ketenangan alam. Saat musim hujan, kawasan ini semakin indah dengan hamparan rumput hijau yang subur, menciptakan suasana mirip bukit-bukit di Selandia Baru.
3. Pemandian Air Panas Blawan: Relaksasi Sebelum Mendaki
Sebelum mendaki ke Kawah Ijen, wisatawan bisa bersantai di Pemandian Air Panas Blawan. Air panas di sini berasal dari aktivitas vulkanik di bawah tanah dan mengandung mineral alami yang dipercaya baik untuk kesehatan. Berendam di sini akan membantu tubuh lebih rileks dan siap untuk perjalanan mendaki.
4. Kopi Ijen-Raung: Nikmatnya Secangkir Kopi di Ketinggian
Di sekitar kawasan Ijen, terdapat banyak kebun kopi yang menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi. Salah satu yang terkenal adalah Kopi Ijen-Raung, yang memiliki cita rasa khas dengan aroma yang kuat. Wisatawan bisa menikmati kopi ini di Cafe Rooftop Black Lava Plalangan, yang menawarkan pemandangan eksotis aliran lava yang telah membeku menjadi batu andesit.
5. Menyaksikan Aktivitas Masyarakat Lokal
Selain keindahan alamnya, Kecamatan Ijen juga menawarkan pengalaman budaya yang menarik. Wisatawan dapat melihat langsung aktivitas masyarakat setempat, mulai dari berkebun, bertani, hingga mengolah kopi. Pemandangan kebun kopi yang luas menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang ingin mengabadikan momen dengan latar belakang alam yang indah.
Akses Menuju Ijen Kaldera
Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Ijen Kaldera, terdapat dua jalur utama yang bisa dipilih:
- Dari Banyuwangi: Jalur ini merupakan jalur yang paling populer bagi pendaki. Wisatawan bisa naik kendaraan menuju Pos Paltuding, titik awal pendakian ke Kawah Ijen.
- Dari Bondowoso: Alternatif lainnya adalah melalui Bondowoso, di mana wisatawan bisa menikmati lebih banyak destinasi sebelum mencapai Kawah Ijen, seperti Kawah Wurung dan Pemandian Blawan.
Untuk mendaki Kawah Ijen, wisatawan disarankan membawa peralatan yang sesuai, seperti jaket tebal, masker gas, dan sepatu gunung. Ini karena suhu di puncak bisa sangat dingin, dan gas belerang dari kawah cukup pekat.
Kesimpulan
Kecamatan Ijen Bondowoso bukan hanya sekadar tempat wisata biasa, tetapi juga menyimpan sejarah geologi yang luar biasa. Dari letusan dahsyat Gunung Ijen Purba, terbentuklah kaldera besar yang kini menjadi rumah bagi berbagai keajaiban alam.
Mulai dari fenomena blue fire di Kawah Ijen, padang savana Kawah Wurung, hingga nikmatnya Kopi Ijen-Raung, kawasan ini menawarkan pengalaman wisata yang lengkap dan beragam. Tak heran jika Ijen Kaldera kini diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark, menegaskan statusnya sebagai salah satu destinasi alam terbaik di Indonesia.
Jadi, jika Anda mencari petualangan yang tak terlupakan, Ijen Kaldera di Bondowoso adalah jawabannya!