3 Bulan yang lalu tepatnya bulan Juli 2020, saya memulai jualan online di toko online atau marketplace. Alasan saya jual di marketplace adalah karena mudah dan tinggal pakai saja. Untuk marketplacenya, saya pakai shopee yang paling laris, kemudian bukalapak, tokopedia, dan saya juga jual handbook lewat transfer. Produk yang saya jual yaitu benang kenur atau tali layangan karena saya emang hobi banget dengan mainan ini. Dan kebetulan saat itu lagi ramai-ramainya musim layangan karena emang lagi musim kemarau. Ditambah anak-anak stay di rumah karena corona. Jadi makin banyak deh peminatnya.
Alasan lainnya saya jualan online yaitu karena saya lagi sakit asam lambung, yang mana dokter tidak memperbolehkan saya untuk terlalu spaneng dengan kerjaan. Karena pernah spaneng sedikit saja, asam lambung langsung kambuh. Ya udah deh saya jualan online saja karena gak mikir-mikir amat. Oiya, sebelum menuliskan ini, saya juga sudah menuliskan ideas berjualan online di Blibli. Berikut artikelnya. Silahkan dibaca ya
Namun pada artikel ini, saya menuliskan dari pengalaman yang sudah saya lakukan. Berikut tipsnya
1. Foto produk berkualitas terbukti menarik banyak pembeli
Saya tak menyangka jika dalam 3 hari jualan saja (kalau gak salah sih 3 hari), jualan saya langsung ada yang beli dan keterusan. Padahal sebelumnya saya juga sudah jual online juga, namun bertahun-tahun belum juga ada yang beli.
Saya yakin jika pembeli kepincut dengan foto produk saya yang cukup menarik (yah walaupun gak bagu-bagus amat sih). Karena dengan begitu, pembeli jadi yakin bahwa sellernya memang benar-benar niat jualan.
Untuk foto produknya, saya memang menggunakan kamera digital karena hasil fokus atau bokehnya lebih bagus. Tapi bukan berarti kamera smartphone gak bagus ya. Karena banyak juga smartphone dengan kamera keren.
Kemudian agar hasil foto maksimal, saya juga menggunakan background kertas putih yang sengaja saya beli untuk membuat foto produk. Setelah jeprat-jepret, akhirnya saya bisa mendapatkan foto terbaik. Ya emang kudu totalitas sih agar hasil maksimal.
Untuk satu produk, saya menjual dengan dua hyperlink berbeda dan juga foto berbeda. Dan setelah saya bandingkan, ternyata produk dengan foto terbaik lebih banyak mendatangkan pembeli.
Ini lho foto produk yang mendatangkan banyak pembeli. Bahkan terlihat mampu mengejar ketertinggalan dari produk serupa saya yang lainnya. Dokpri
2. Tambahkan sentuhan desain grafis agar lebih menawan dan artistik
Untuk foto produk pas pertama kali diupload, saya hanya menambahkan body saja agar lebih menarik. Namun karena sepertinya kurang menarik, saya menambahkan unsur desain grafis. Kebetulan saya sedikit-sedikit pernah belajar desain grafis. Dan ternyata ini bermanfaat juga untuk mendongkrak jualan online.
Dalam desainnya, saya tambahkan unsur psikologis agar produk lebih terspesifikasi. Secara, produk saya adalah produk umum yang bisa digunakan untuk hal lain selain hobi saya.
Jadi gini, saya kan jualan tali atau kenur atau tambang ya ? Jadi benda ini bisa digunakan untuk selain bermain layangan, misal untuk tali kerajinan, untuk mengikat sesuatu, dsb. Nah, agar lebih terspesifikasi, saya menambahkan gambar gambar layangannya. Maksudnya agar mereka pehobi layangan yang sedang mencari kenur ini, melihat lapak saya karena ada gambar layangannya. Dan menandakan kalau seller adalah spesialisasinya.
Tidak heran jika ada pembeli yang bertanya berapa harga layangannya? Padahal cuma jual kenurnya. Artinya, saya bisa membidik mereka melebih target. Karena bisa jadi mereka yang saat itu sedang tidak mencari kenur, malah sampai kirim message ke saya.
Kemudian kalimat-kalimat penjualan juga saya tambahkan di desainnya. Dan yang terpenting, foto produk saya tonjolkan agar mereka tau kalau yang saya jual itu kenurnya, bukan layangannya. Dan begitu foto jualan diupload, pembeli langsung berdatangan lebih banyak ketimbang foto produk sebelumnya.
3. Youtube terbukti mendatangkan pembeli di toko online saya
Untuk mendongkrak jualan, saya juga memanfaatkan youtube. Cara ini cukup bagus karena banyak pembeli datang dari sini. Untuk narasi video, saya buat layaknya konsep tips on how to atau ideas seperti artikel yang sedang mengiklankan suatu produk. Dan pada endingnya, saya menjelaskan kalau produk ini bisa didapatkan pada link di deskripsi. Sehingga setelah selesai menonton, mereka bisa menuju link pembeliannya langsung. Berikut video youtube yang saya pakai untuk jualan.
Selain untuk jualan, subscriber yang terus bertambah, nantinya video juga dapat dimonetisasi. Aliasnya kita bisa dapat adsense juga selain jualan. Dengan kata lain melalui sebuah video, sekali dayung dua pulau terlampaui.
4. Miliki fansbase seperti fanspage atau IG untuk menjaring pengunjung potensial
Sebelum jualan, saya sudah memiliki fansbase pada sebuah fanspage facebook. Jumlah likenya sudah ribuan lebih. Dan tentunya mereka adalah prospek tertarget. Saat sebuah submit di publikasikan di fanpage ini, mereka yang like, bisa melihat produk jualan kita. Dengan begitu potensi penjualan pun bisa kita dapatkan. Dan semakin banyak yang like, semakin banyak pula pengunjung tertarget. Artinya, potensi penjualan akan semakin besar.
Manfaat dari fansbase ini adalah untuk menjaring prospek atau pengunjung untuk kita comply with up nantinya. Sehingga mereka tidak hanya datang dan pergi begitu saja. Tapi kita bisa menghubunginya kembali dikemudian hari.
Pada fanspage facebook, mereka yang like adalah mereka yang suka dengan produk kita. Jadi seperti yang saya katakan tadi, mereka tidak hanya datang dan pergi saja ke facebook kita karena bisa kita simpan datanya. Atau pada IG, follower kita adalah mereka yang suka dengan produk kita. Untuk IG, contohnya seperti pada IG saya di atas.
Fanspage untuk menangkap prospek menjadi goal market. Dokpri
5. Gunakan nama dan foto profil jualan yang relevan dengan produk untuk meningkatkan branding
Agar lapak kita semakin meyakinkan, gunakan foto profil jualan dan nama yang relevan sesuai dengan produk kita. Tujuannya agar produk kita semakin meyakinkan. Terutama dari fotonya. Untuk saya sendiri, saya memasang foto saya sedang memegang dua buah layangan dengan mannequin yang cukup bagus. Iya. Jadi objeknya harus bagus ya, agar terlihat semakin meyakinkan. Jika ada video, tambahkan juga.
Untuk nama lapaknya sendiri juga harus relevan. Sehingga branding kita akan semakin kuat. Misal produk kalian adalah jam tangan kayu. Tapi nama fanspagenya tidak relevan, tentu melakukan branding jadi lebih sulit.
Foto profil toko dan video agar pembeli semakin yakin membeli di kita. Dokpri.
Nah, kalau kalian bisa foto dan desain, manfaatkanlah. Kolaborasi antara foto berkualitas dan desain yang menawan, akan menghasilkan image, gambar, dan citra yang semakin kuat. Sehingga level branding pun semakin meningkat.
Karena hal tersebut, saat ini saya sudah berhasil mendapatkan peringkat star seller, gratis ongkir ekstra, dan cashback ekstra, untuk ecommerce di Shopee. Untuk bukalapak, saya juga sudah mendapatkan peringkat tremendous seller. Dan untuk tokopedia, saya sudah mendapatkan badge premium seller. Untuk ecommerce lain seperti blibli juga cukup proffesional dan tak kalah dengan yang 3 di atas. Namun saya belum mendaftar.
Sedangkan untuk lazada dan yang lainnya, saya belum coba. Untuk saat ini paling ramai di Shopee. Eh btw ini bukan artikel sponsor ya. Ini pengalaman saya pribadi.
6. Jangan patok harga terlalu tinggi, untung sedikit tapi terus itu lebih baik
Harga terjangkau namun masih dapat untung dapat mendatangkan pembeli lebih banyak. Dokpri.
Harga yang terlalu tinggi akan membuat pengunjung kabur. Namun harga terlalu rendah juga perlu dipikirkan apakah sudah untung atau belum? Untuk saya sendiri, saya tak mengambil untung terlalu banyak. Karena saya pikir harus sesuai dengan jenis produk yang kita jual dan juga peminatnya.
Karena saya menjual produk handicraft yang mana secara standarnya, peminatnya adalah orang-orang dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah, maka mengambil untung sedikit adalah jalan terbaik, asalkan terus dan berkelanjutan.
Margin antara 5-15 ribu sudah cukup bagi saya. Namun riset juga harga pasaran. Mereka yang berani mematok harga rendah, mungkin karena mereka produsen pertamanya. Sehingga untungnya pun sudah diperhitungkan.
Harga yang terjangkau di kalangannya, membuat produk kita laris diburu pembeli. Dan memang benar. Saya memang tak mengambil untung banyak, namun justru setiap hari selalu ada saja pembeli. Nah, setelah branding kita dapat, harga bisa kita naikkan.
7. Maksimalkan fitur jualan agar performa toko makin meningkat
Kalau dirasa jualan kalian makin laris, manfaatkan fitur jualan yang ada. Untuk shopee, fitur pertama yang saya dapatkan yaitu gratis ongkir. Caranya dengan memverifikasi akun kita dengan foto profil dan KTP. Dengan adanya gratis ongkir, pembeli akan semakin tertarik berbelanja. Terlebih untuk gratis ongkir ekstra, karena pembeli bisa mendapatkan free ongkir dengan minim pembelian lebih sedikit.
Untuk fitur lainnya yaitu seperti star seller, casback ekstra, juga bisa kalian manfaatkan. Semakin naik peringkat seller, potensi penjualan pun akan semakin meningkat.
Badge seller sudah saya dapatkan semua di shopee. Dokpri.
Untuk bukalapak, saya juga sudah mendapatkan fitur tremendous seller. Dengan fitur ini, pembeli jadi lebih percaya dengan lapak saya karena merupakan seller terverifikasi. Sedangka untuk tokopedia, saya juga sudah mendapatkan fitur bebas ongkir dan energy service provider. Dengan begitu, pembeli jadi lebih tertarik belanja di lapak saya. Intinya manfaatkan fitur jualan yang ada, terutama free ongkir, agar semakin tertarik berbelanja. Karena seringkali jika ongkir lebih mahal ketimbang harga produk, mereka seringkali batal belanja.
Nah, itulah ke-7 tips yang bisa saya berikan. Ini benar-benar pengalaman baru bagi saya. Sebelumnya saya hanya berjualan online sesekali saja. Namun 3 bulan berjalan ini, saya memiliki kesibukan baru selain ngeblog. Jadi pemasukan bisa tetap ada walaupun hanya “seteseng embunâ€. Semoga bermanfaat.