Mengenal Jenis Material Bangunan untuk Pondasi

Pemilihan material bangunan menjadi hal yang sangat krusial sebelum membuat pondasi. Pasalnya kualitas bahan bangunan akan menentukan kokoh tidaknya rumah yang Anda buat.

Material Bangunan untuk Membuat Pondasi

Simak yuk berbagai jenis material bangunan yang harus ada saat membuat pondasi, antara lain:

  • Pasir

Terdapat banyak jenis pasir yang ada di pasaran dengan harga dan tujuan pengguna yang berbeda. Misalkan saja pasir jebrod, pasir elod ataupun pasir besi.

Agar dapat memilih pasir berkualitas, Anda perlu membelinya secara langsung sehingga dapat merasakannya sendiri.

Berikut beberapa ciri pasir yang berkualitas misalnya butirannya tajam dan keras, pasir tidak mudah hancur, pasir juga tidak mengandung lumpur lebih dari 5%, pasir tidak bercampur tanah, pasir tidak mengandung banyak bahan organik.

Untuk menguji kualitasnya, Anda bisa mengambil segenggam pasir kemudian dicelupkan ke dalam air. Saat pasir yang Anda genggam mudah pecah dan bertebaran berarti kualitasnya baik karena tidak mengandung banyak lumpur.

  • Batu

Batu menjadi material bangunan yang tak kalah penting untuk membuat pondasi agar menambah kekuatannya. Sama seperti pasir, terdapat banyak jenis batu yang bisa Anda gunakan.

Salah satu jenis batu yang berkualitas tinggi yaitu batu kali. Ada beragam jenis batu yaitu batu kali bulat, batu kali belah dan batu gunung.

Batu kali bulat memiliki bentuk utuh seperti aslinya. Jenis ini tahan terhadap perubahan cuaca seperti panas dan hujan meskipun kurang menempel bila digunakan bersama mortar akibat permukaannya yang licin.

Sementara itu, batu kali belah merupakan batuan besar yang kemudian dihancurkan. Jenis ini sangat baik untuk membuat pondasi karena permukaannya yang kasar sehingga bisa membuat mortar kuat merekat.

Berikutnya yaitu batu gunung yang memiliki ciri berwarna abu-abu yang berwujud bongkahan besar. Sebelum dijual, batu gunung biasanya sudah dipecah menjadi bentuk yang lebih kecil agar memudahkan pemasangan.

Penggunaan batu masih sering dipakai karena memiliki banyak keunggulan. Selain bahan bakunya yang mudah diperoleh, batu juga menghadirkan konstruksi yang lebih sederhana, tidak mudah bocor dan kokoh.

  • Semen

Semen dibuat dari paduan batu gamping dan tanah liat atau bahan pengganti lainnya. Selanjutnya diproses hingga menjadi bubuk dan bila bercampur air akan mengeras. Namun kini teknologi yang digunakan sudah mampu menghasilkan semen go green sehingga aman dan tidak merusak lingkungan.

Semen dipakai untuk membuat mortar bersama dengan pasir dan batu sebelum membuat pondasi. Saat membeli semen, Anda perlu memilihnya dengan seksama karena akan menentukan kualitas semen yang digunakan untuk membuat bangunan.

Anda bisa melihat dari kemasan semen. Pilih semen yang sudah berlogo SNI untuk menjamin isinya sudah sesuai standar. Pastikan juga hanya menerima semen yang kemasannya masih utuh tidak rusak. Alasannya semen akan mengeras setelah terpapar udara, terlebih dalam jangka waktu lama.

Selain itu, kualitas semen juga bisa dilihat dari teksturnya. Semen yang masih baru biasanya memiliki tekstur lembut saat ditekan. Berbeda dengan semen yang sudah lama yang memiliki tekstur yang cenderung keras.

Saat membuat pondasi bangunan, Anda bisa menggunakan semen SCG OPC yang memang diformulasikan untuk membuat konstruksi bangunan, termasuk pondasi.

Semen SCG OPC telah dipakai dalam banyak proyek prestisius yang ada di Indonesia, mulai dari pembangunan bandara, stadion, jalan tol dan banyak lagi. Info mengenai produk semen SCG OPC dan material bangunan untuk membuat bangunan lainnya bisa Anda dapat mengunjungi https://scgcbm.id/.