Di era mobil modern, sistem power steering telah menjadi fitur standar yang tak tergantikan. Teknologi ini hadir untuk memudahkan pengemudi dalam mengendalikan setir, khususnya saat melakukan manuver pada kecepatan rendah, seperti ketika parkir paralel atau berkendara di tengah kemacetan kota.
Power steering sendiri terdiri dari beberapa jenis, yakni:
Hydraulic Power Steering (HPS): Menggunakan tekanan hidrolik dari oli untuk membantu pergerakan setir.
Electric Power Steering (EPS): Mengandalkan motor listrik sebagai penggerak bantu.
Electro-Hydraulic Power Steering (EHPS): Gabungan sistem hidrolik dan elektrik.
Meski berbeda teknologi, tujuan dari ketiganya sama: memberi kemudahan, kestabilan, dan keamanan saat berkendara.
Namun, seiring pemakaian dan kurangnya perawatan, sistem power steering bisa mengalami kerusakan. Gejalanya sering kali muncul secara bertahap, dan jika diabaikan, bisa menyebabkan gangguan serius hingga kehilangan kendali atas kendaraan.
Tanda-Tanda Power Steering Mulai Bermasalah
Mengidentifikasi masalah sejak dini adalah langkah penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Berikut beberapa gejala umum kerusakan pada power steering yang harus Anda waspadai:
1. Setir Terasa Berat atau Sulit Diputar
Gejala paling umum adalah setir yang tiba-tiba terasa berat saat diputar, baik saat mobil diam maupun berjalan. Ini bisa disebabkan oleh:
Tekanan hidrolik yang menurun akibat cairan bocor atau kurang
Kerusakan pada pompa power steering
Motor EPS yang tidak bekerja optimal (pada kendaraan dengan sistem elektrik)
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa membahayakan pengemudi karena respon setir menjadi lambat.
2. Suara Mencicit atau Berdengung saat Setir Diputar
Bunyi decitan atau dengungan saat Anda memutar kemudi bisa mengindikasikan adanya masalah, seperti:
Oli power steering yang habis atau kotor
Tali kipas (v-belt) kendur atau aus
Pompa power steering mulai rusak
Suara-suara ini biasanya muncul saat belok atau saat mobil diparkir. Semakin keras suaranya, semakin besar potensi kerusakan.
3. Adanya Kebocoran Cairan
Jika Anda melihat noda atau tetesan cairan di lantai tepat di bawah area mesin, periksa apakah cairan tersebut adalah oli power steering. Ciri khasnya:
Warna: Coklat muda, kemerahan, atau transparan
Tekstur: Agak kental dan licin
Lokasi: Biasanya dekat dengan pompa atau selang kemudi
Kebocoran ini harus segera diatasi karena kehilangan cairan secara terus-menerus akan membuat sistem kehilangan tekanan dan akhirnya rusak total.
4. Setir Bergetar atau Tidak Stabil
Jika Anda merasa getaran pada setir saat mobil berjalan lurus atau saat berbelok, bisa jadi ada:
Udara dalam sistem hidrolik
Kerusakan pada komponen rack and pinion
Karet mounting yang aus
Selain menyebabkan rasa tidak nyaman, getaran ini juga menandakan ada masalah mekanis yang serius.
Penyebab Umum Kerusakan Power Steering
Selain usia pakai, berikut beberapa faktor yang dapat mempercepat kerusakan sistem power steering:
Penggunaan oli yang tidak sesuai spesifikasi pabrikan
Tidak pernah mengganti oli power steering
Gaya berkendara yang agresif (sering memutar setir mentok)
Mengabaikan suara atau gejala awal kerusakan
Membiarkan kebocoran cairan terlalu lama
Pentingnya Ganti Oli Power Steering Secara Berkala
Banyak pemilik kendaraan tidak sadar bahwa oli power steering juga memiliki masa pakai. Cairan ini akan mengalami penurunan kualitas akibat suhu tinggi, kotoran, dan partikel logam dari dalam sistem.
Jika tidak diganti secara rutin, dampaknya bisa serius:
Kinerja pompa menurun
Rack and pinion cepat aus
Tekanan dalam sistem tidak stabil
Korosi dan endapan pada saluran
Kapan Sebaiknya Ganti Oli Power Steering?
Umumnya, penggantian oli power steering dilakukan setiap:
40.000–60.000 km, atau
2–3 tahun sekali, tergantung kondisi pemakaian.
Beberapa kendaraan memiliki indikator atau warna oli berubah menjadi keruh/hitam sebagai pertanda harus diganti.
Langkah Perawatan Power Steering Agar Tetap Optimal
Merawat power steering sebenarnya tidak sulit, dan sebagian besar bisa dilakukan sendiri di rumah. Berikut beberapa langkah preventif sederhana yang bisa Anda terapkan:
1. Cek Rutin Level Cairan
Lakukan pemeriksaan sebulan sekali. Jika cairan berada di bawah tanda “MIN”, tambahkan menggunakan oli sesuai spesifikasi pabrikan.
2. Periksa Selang dan Sambungan
Lihat apakah ada tetesan, kerak, atau retakan pada selang penghubung. Kencangkan klem jika perlu.
3. Dengarkan Suara Pompa saat Mesin Hidup
Suara yang normal seharusnya halus dan tidak mendengung keras. Jika terdengar suara kasar, bisa jadi pompa perlu diperiksa atau diganti.
4. Hindari Memutar Setir Sampai Mentok Terlalu Lama
Kebiasaan ini menyebabkan tekanan berlebih dan mempercepat keausan komponen.
5. Flushing Sistem Setiap Ganti Oli
Flushing akan membuang oli lama dan kotoran dalam sistem, mencegah endapan merusak komponen.
Solusi Saat Power Steering Rusak Total
Jika sistem power steering sudah tidak berfungsi optimal, maka langkah perbaikan atau penggantian harus dilakukan sesegera mungkin. Beberapa perbaikan umum meliputi:
Ganti Selang atau Seal yang Bocor
Biaya relatif murah dan pengerjaan cepat. Pastikan menggunakan seal asli agar tidak cepat rusak kembali.
Ganti Pompa Power Steering
Pompa rusak akan membuat kemudi menjadi sangat berat. Penggantian pompa bisa berkisar antara Rp1,5 juta – Rp3 juta, tergantung model mobil.
Servis atau Ganti Rack and Pinion
Komponen ini adalah jantung dari sistem kemudi. Jika rusak, harga penggantiannya bisa cukup tinggi, antara Rp4 juta – Rp10 juta tergantung jenis dan merek mobil.
Tips Tambahan: Mobilitas Aman Saat Mobil Diservis
Jika mobil Anda sedang dalam perbaikan power steering dan Anda tetap butuh kendaraan untuk bekerja atau beraktivitas, Anda bisa mempertimbangkan:
Sewa mobil harian
Gunakan layanan transportasi online
Pinjam mobil keluarga sementara waktu
Namun, jangan jadikan ini alasan untuk menunda servis. Semakin lama Anda menunda, semakin besar risiko kerusakan menyebar ke bagian lain.
Kesimpulan
Power steering bukan hanya fitur kenyamanan, tapi juga sistem penting yang memengaruhi kontrol dan keselamatan kendaraan. Kerusakan sistem ini bisa muncul secara bertahap, namun dampaknya bisa sangat berbahaya.
Dengan memahami:
Tanda-tanda awal kerusakan
Pentingnya ganti oli
Perawatan harian yang bisa dilakukan sendiri
Prosedur perbaikan saat sudah rusak
Anda dapat memperpanjang usia pakai sistem power steering dan menghindari biaya besar di kemudian hari.