Edukasi dan TipsKesehatan

Jamu Pasca Melahirkan: Manfaat, Risiko, dan Panduan Aman

Portal Narasi
×

Jamu Pasca Melahirkan: Manfaat, Risiko, dan Panduan Aman

Sebarkan artikel ini
Jamu Pasca Melahirkan
Tradisi Jamu Pasca Melahirkan. (portalnarasi.com)

Di banyak daerah di Indonesia, jamu pasca melahirkan bukan hanya sekadar minuman herbal, ini adalah bagian dari budaya, tradisi, dan perawatan kesehatan alami yang diwariskan secara turun-temurun. Bagi para ibu yang baru menjalani proses persalinan, masa pemulihan atau nifas menjadi periode penting untuk mengembalikan kekuatan fisik sekaligus menjaga kestabilan emosi.

Minuman seperti kunyit asam, beras kencur, hingga jamu galian sering dipercaya membantu menghangatkan tubuh, mengembalikan stamina, dan mempercepat pemulihan luka. Keharuman rempahnya memberikan efek relaksasi, sementara rasanya yang khas menambah semangat untuk tetap sehat di masa awal menjadi seorang ibu.

Namun, walaupun terdengar aman karena berbahan alami, tidak semua jamu cocok dikonsumsi setiap ibu setelah melahirkan. Ada aturan, batasan, dan pertimbangan medis yang sebaiknya dipahami sebelum meminumnya.

Apa yang Dimaksud dengan Jamu Pasca Melahirkan?

Jamu pasca melahirkan adalah ramuan herbal yang diracik dari berbagai bahan alami, umumnya berupa rempah-rempah, akar-akaran, dan daun pilihan. Beberapa bahan yang sering digunakan meliputi:

  • Kunyit – dikenal memiliki sifat antiinflamasi yang membantu meredakan nyeri dan mempercepat penyembuhan luka.

  • Jahe – memberi rasa hangat pada tubuh, mendukung sirkulasi darah, dan membantu mengurangi rasa mual.

  • Temulawak – sering digunakan untuk meningkatkan nafsu makan dan mendukung fungsi hati.

  • Kencur – dipercaya membantu mengurangi pegal dan nyeri otot.

  • Daun sirih – memiliki sifat antiseptik alami yang baik untuk kesehatan.

Selain itu, beberapa daerah juga menambahkan kayu manis, cengkeh, atau kapulaga untuk meningkatkan aroma dan manfaat kesehatan.

Manfaat Jamu Pasca Melahirkan

Banyak ibu memilih jamu sebagai bagian dari perawatan pascapersalinan karena khasiatnya yang dirasakan langsung. Beberapa manfaat yang paling sering disebut antara lain:

1. Mempercepat Pemulihan Tubuh

Proses persalinan, baik normal maupun caesar, menguras tenaga dan membuat tubuh membutuhkan waktu untuk pulih. Kandungan antioksidan dan zat aktif dalam rempah membantu mempercepat regenerasi sel dan pemulihan jaringan.

Trending :
Konsumsi Yogurt Rutin Turunkan Risiko Kanker Usus Besar

2. Menambah Energi dan Stamina

Rasa lelah berlebihan sering dialami ibu baru karena harus menyusui dan mengurus bayi di malam hari. Kandungan jahe, temulawak, dan beras kencur dapat membantu memulihkan energi.

3. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Beberapa jenis jamu membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi perut kembung, masalah umum pasca persalinan.

4. Mendukung Produksi ASI

Bahan seperti daun katuk atau fenugreek (meski tidak selalu ada dalam racikan jamu tradisional) dikenal sebagai lactagogue, yaitu zat yang membantu meningkatkan produksi ASI.

Pandangan Medis tentang Jamu Pascapersalinan

Dilansir dari Journal of Ethnopharmacology (2021), beberapa bahan jamu memiliki potensi manfaat kesehatan yang signifikan, terutama dalam mendukung pemulihan pascapersalinan. Namun, penelitian juga menegaskan perlunya pengawasan medis karena interaksi dengan obat, dosis berlebihan, atau kondisi medis tertentu bisa menimbulkan risiko.

Dokter spesialis kandungan biasanya tidak melarang konsumsi jamu, asalkan:

  • Bahan yang digunakan aman untuk ibu menyusui.

  • Tidak mengandung bahan kimia tambahan.

  • Dikonsumsi dalam batas wajar dan tidak menggantikan kebutuhan nutrisi utama dari makanan bergizi.

Risiko dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Meskipun alami, jamu tetap mengandung senyawa aktif yang bisa memengaruhi tubuh. Beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain:

  • Alergi – reaksi gatal, ruam, atau pembengkakan bisa muncul jika tubuh sensitif terhadap bahan tertentu.

  • Gangguan pencernaan – seperti diare atau mual jika tubuh tidak terbiasa dengan rempah pekat.

  • Perdarahan pasca persalinan – beberapa bahan dapat memengaruhi pembekuan darah, sehingga tidak aman untuk kondisi ini.

  • Interaksi dengan obat – terutama obat pengencer darah, antibiotik, atau obat untuk tekanan darah tinggi.

Tips Aman Mengonsumsi Jamu Pasca Melahirkan

1. Konsultasikan ke Tenaga Medis

Setiap ibu memiliki kondisi fisik yang berbeda. Konsultasi membantu memastikan bahan jamu aman sesuai kondisi kesehatan.

Trending :
6 Makanan Detoks Alami yang Efektif Buang Racun Tubuh

2. Pilih Bahan Berkualitas

Pastikan jamu dibuat dari bahan segar dan bersih. Jika membeli produk jadi, periksa izin edar dan tanggal kedaluwarsa.

3. Konsumsi dalam Jumlah Wajar

Hindari meminum jamu terlalu sering atau dalam jumlah berlebihan. Cukup 1–2 kali sehari sesuai anjuran.

4. Perhatikan Reaksi Tubuh

Jika muncul gejala seperti mual berlebihan, pusing, atau reaksi alergi, segera hentikan konsumsi dan periksakan diri.

Suplemen Herbal Terstandarisasi

Bagi ibu yang ingin merasakan manfaat jamu tanpa repot meracik, kini tersedia suplemen herbal terstandarisasi yang dibuat dengan dosis terukur dan proses higienis. Produk ini biasanya sudah melalui uji keamanan, sehingga risiko kontaminasi lebih kecil dibanding jamu buatan sendiri yang kurang higienis.

Namun, meski lebih praktis, tetap penting membaca label dan memastikan produk tersebut memiliki izin resmi dari BPOM.

Menggabungkan Jamu dengan Pola Hidup Sehat

Konsumsi jamu sebaiknya bukan satu-satunya fokus perawatan pascapersalinan. Untuk hasil optimal, padukan dengan:

  • Asupan gizi seimbang: perbanyak sayur, buah, protein, dan air putih.

  • Istirahat cukup: tidur saat bayi tidur untuk membantu tubuh pulih.

  • Olahraga ringan: seperti jalan santai atau senam nifas, setelah mendapat izin dokter.

  • Dukungan emosional: berbagi cerita dengan pasangan atau keluarga untuk menjaga kesehatan mental.

Kesimpulan

Jamu pasca melahirkan adalah warisan budaya yang masih relevan di era modern. Dengan kandungan rempah alami, jamu dapat membantu mempercepat pemulihan, meningkatkan energi, dan mendukung kesehatan ibu menyusui.

Meski begitu, sifatnya yang alami tidak berarti bebas risiko. Pemilihan bahan yang tepat, dosis yang sesuai, serta konsultasi dengan tenaga medis menjadi kunci agar manfaatnya optimal tanpa mengorbankan kesehatan ibu dan bayi.

Menggabungkan konsumsi jamu dengan pola makan sehat, istirahat cukup, dan dukungan emosional akan membantu ibu melalui masa nifas dengan lebih nyaman dan bahagia.