KesehatanOlahraga

Pilates dan Yoga, Kenali Perbedaan Juga Manfaatnya

Portal Narasi
×

Pilates dan Yoga, Kenali Perbedaan Juga Manfaatnya

Sebarkan artikel ini
Pilates dan Yoga
Pilates dan Yoga (portalnarasi.com)

Pilates dan yoga kerap dianggap serupa karena sama-sama termasuk dalam kategori olahraga low-impact. Keduanya mengandalkan gerakan tubuh yang lembut, cocok untuk berbagai usia, dan bisa dilakukan di studio, rumah, atau bahkan taman. Namun, meski sepintas tampak mirip, pilates dan yoga menyimpan perbedaan cukup mendasar dalam pendekatan, manfaat, dan tujuannya.

Jika Anda sedang mempertimbangkan olahraga mana yang cocok untuk dijadikan rutinitas, memahami karakter masing-masing bisa membantu Anda membuat pilihan yang lebih tepat. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai apa itu pilates dan yoga, serta apa saja perbedaan dan manfaat dari kedua jenis latihan ini.

Apa Itu Pilates dan Yoga?

Pilates adalah metode latihan fisik yang pertama kali dikembangkan oleh Joseph Pilates di awal abad ke-20. Fokus utama pilates adalah memperkuat otot inti tubuh, memperbaiki postur, serta meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan. Latihan ini sering dibantu dengan alat seperti bola, reformer, atau resistance band.

Sebaliknya, yoga berasal dari tradisi spiritual kuno yang berakar dari India. Yoga tidak sekadar aktivitas fisik, tetapi juga mencakup elemen meditatif dan teknik pernapasan (pranayama). Tujuannya tidak hanya membentuk tubuh, tapi juga menenangkan pikiran, menumbuhkan kesadaran, dan menjaga keseimbangan emosional.

Perbedaan Mendasar antara Pilates dan Yoga

Meski sama-sama bermanfaat bagi tubuh dan pikiran, terdapat sejumlah aspek yang membedakan pilates dan yoga secara signifikan. Berikut ini beberapa perbedaan utamanya:

1. Asal Usul dan Filosofi

Pilates lahir sebagai metode rehabilitasi fisik di Eropa, tepatnya Jerman, dan berkembang menjadi latihan kebugaran modern. Fokus utamanya adalah fungsi tubuh.

Yoga, di sisi lain, sudah dipraktikkan selama lebih dari 5.000 tahun. Ia berakar dari ajaran spiritual dan filsafat India, dengan pendekatan holistik yang mencakup tubuh, pikiran, dan jiwa.

Trending :
Bagaimana Cara Kerja Vaksin? Memahami Proses dari Lab ke Pasien

2. Penggunaan Alat

Latihan pilates biasanya memerlukan berbagai alat bantu seperti reformer (alat serupa tempat tidur yang bisa digerakkan), bola pilates, hingga ring khusus.

Sementara itu, yoga pada dasarnya cukup dengan matras. Meski alat bantu seperti yoga block atau bolster juga kerap digunakan dalam beberapa gaya yoga, tapi alat tersebut bersifat opsional dan tidak selalu diperlukan.

3. Fokus Gerakan

Gerakan dalam pilates lebih terstruktur dan menitikberatkan pada kekuatan otot inti. Fokus utamanya adalah kestabilan dan kontrol tubuh, terutama pada bagian perut, punggung bawah, dan pinggul.

Yoga lebih banyak melibatkan pose yang mengalir (flow) dan beragam, dengan pernapasan sebagai penghubung antargerakan. Yoga juga menekankan fleksibilitas dan kesadaran saat melakukan setiap pose.

4. Tujuan Latihan

Tujuan pilates adalah membangun kekuatan dan stabilitas tubuh, khususnya bagian core. Pilates cocok untuk orang yang ingin memperbaiki postur, mengatasi nyeri punggung, atau pemulihan cedera.

Yoga bertujuan untuk menyatukan tubuh, pikiran, dan jiwa melalui kombinasi gerakan fisik dan meditasi. Yoga membantu mengelola stres, meningkatkan kualitas tidur, serta mendukung kesehatan mental.

Manfaat Pilates untuk Kesehatan

  • Meningkatkan kekuatan otot inti, termasuk perut dan punggung bawah.

  • Memperbaiki postur tubuh, terutama bagi mereka yang sering duduk lama.

  • Mengurangi nyeri punggung, terutama pada bagian bawah (lower back).

  • Meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan, sehingga mengurangi risiko cedera.

  • Mendukung penurunan berat badan bila dikombinasikan dengan pola makan sehat.

  • Membantu pemulihan cedera, termasuk pasca-operasi atau trauma otot.

  • Aman untuk berbagai kalangan, termasuk ibu hamil, lansia, hingga anak-anak.

Manfaat Yoga untuk Kesehatan

  • Meredakan stres dan kecemasan, karena unsur meditatif dalam setiap sesi.

  • Meningkatkan fleksibilitas otot dan sendi secara menyeluruh.

  • Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi, terutama pada usia lanjut.

  • Mengurangi nyeri kronis, termasuk nyeri leher, punggung, dan lutut akibat osteoartritis.

  • Membantu kualitas tidur, karena latihan yoga menstimulasi relaksasi.

  • Mendukung penurunan berat badan, terutama gaya yoga dinamis seperti Vinyasa atau Power Yoga.

  • Membantu meredakan gejala menopause, seperti hot flashes atau gangguan tidur.

Trending :
Strategi Meningkatkan Literasi Obat di Masyarakat Lewat Farmasi Komunitas

Mana yang Lebih Baik untuk Anda?

Tidak ada jawaban tunggal untuk pertanyaan ini, karena baik pilates maupun yoga menawarkan manfaat yang saling melengkapi. Pilihan terbaik bergantung pada kebutuhan pribadi dan tujuan kebugaran Anda.

  • Jika Anda ingin memperkuat otot inti, memperbaiki postur tubuh, dan fokus pada kestabilan, pilates bisa menjadi pilihan utama.

  • Namun jika Anda lebih tertarik pada latihan yang melibatkan ketenangan batin, teknik pernapasan, dan fleksibilitas, yoga bisa menjadi pilihan yang lebih cocok.

Keduanya juga bisa dipadukan dalam rutinitas mingguan untuk hasil yang lebih seimbang, baik secara fisik maupun mental.

Kesimpulan

Meski sering disamakan, pilates dan yoga adalah dua jenis latihan dengan pendekatan dan manfaat yang berbeda. Pilates berfokus pada kekuatan dan stabilitas tubuh, sementara yoga menekankan pada koneksi antara tubuh, pikiran, dan jiwa.

Memilih antara keduanya bukan soal mana yang lebih baik, melainkan mana yang lebih sesuai dengan kondisi, tujuan, dan preferensi pribadi Anda. Yang terpenting, keduanya memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan bila dilakukan secara konsisten dan dengan teknik yang benar.

Jika masih ragu, Anda bisa mencoba keduanya dalam beberapa sesi awal. Dari sana, Anda akan bisa merasakan sendiri mana yang lebih memberikan manfaat sesuai kebutuhan Anda.