3 Ide Produk Yang Bisa Anda Jual Online Hari Ini Juga

Jadi Anda ingin membuka toko online. Tapi Anda belum tahu barang apa yang akan dijual ? Atau… Anda kelebihan ide sehingga bingung menentukan pilihan ?

Apapun situasi Anda, bersiaplah menerima resiko gagal. Atau dalam kasus terburuk, Anda bangkrut karena salah memilih produk. Sebaliknya…

Tepat memilih produk berujung pada penjualan yang stabil, bahkan terus meningkat seiring waktu. Dan kemudian bisnis online yang awalnya hanya pengisi waktu luang Anda menjadi pekerjaan full time.Faktanya, menemukan produk yang mudah djual secara online tidak sesulit dugaan Anda. Karena… ada satu rahasia kuno yang dapat membantu Anda menemukan ide produk yang laku dijual. Rahasia yang belum pernah gagal. Teruji waktu… Telah digunakan oleh setiap penjual sejak era manusia pertama kali mengenal konsep jual-beli. Nah, hari ini saya akan mengungkap rahasia tersebut. Plus… saya telah menggunakan rahasia itu untuk menemukan 3 ide produk. Tentu saja Anda boleh menindaklanjuti 3 ide itu setelah membaca posting ini. Gratis.

Tapi pertama-tama, ijinkan saya mengangkat tirai dibalik rahasia tersebut dengan satu pertanyaan :

Mengapa orang membeli ?

Saya tidak perlu mengingatkan Anda siapa Jessica Alba, bukan ?
Tapi tahukah Anda, Jessica Alba juga seorang pengusaha toko online ?
Pada tahun 2011, Jessica Alba meluncurkan toko online miliknya, The Honest Company.
Dan sukses besar…

Hanya 3 tahun setelah peluncuran, The Honest Co berhasil mendulang pendapatan sebesar US$ 150 juta. Dan ditahun 2015 ini mereka siap go public dengan nilai sekitar US$ 1 milyar. Tidak, tidak. Jangan terburu menuduh kesuksesan Alba berkat nama besarnya.

Banyak contoh selebriti memulai bisnis online, dengan keyakinan nama besar mereka bakal mendongkrak popularitas tokonya. Tapi hasilnya jauh panggang dari api..
Berapa banyak orang yang tahu alamat toko online Ariel Noah, Alice Noorin, Fitri Tropica, Dewi Rezer atau Peggy Melati Sukma ? Anda sendiri tahu mereka punya toko online setelah membaca posting ini, benar ?

Jadi bagaimana cara Jessica Alba meraih sukses kurang dari 3 tahun ?
Jawabannya sederhana.
Jessica Alba tahu rahasia sukses jualan online seperti yang saya sebutkan diawal posting :
Alba tahu alasan mengapa orang membeli
Dalam semua wawancaranya diberbagai media, Jessica Alba bersama co-founders Brian Lee, kerap mengulang kisah bagaimana mereka memulai The Honest Co.

Menurut mereka, ide mendirikan The Honest Co bermula dari masalah yang mereka alami sendiri sebagai orang tua. Alba & Lee kesulitan menemukan produk perawatan bayi & anak yang ramah lingkungan (bebas kimia).
“Juga sangat repot belanja di swalayan sembari membawa anak-anak Anda.” Tambah Jessica Alba.
Dan keduanya menemukan, hampir semua orang tua juga menghadapi masalah serupa. Maka The Honest Co pun lahir. Toko online khusus produk perawatan anak ramah lingkungan yang menjual antara lain popok, shampoo, sabun mandi, hingga lunch field.

Anda lihat polanya ?
1. Jessica Alba mengidentifikasi masalah, rasa sakit, dari orang-orang yang siap mengeluarkan uang untuk mengatasi masalah tersebut (kebetulan dia termasuk didalamnya).
2. Dia menciptakan produk/jasa sebagai solusi masalah, lalu…
3. Menawarkannya kepada orang yang menghadapi masalah tersebut

Dan coba tebak, orang-orang membelinya, karena alasan utama orang membeli barang yaitu untuk mengatasi masalah. Mereka ingin menghilangkan kesusahan, mengurangi rasa sakit, atau menghindari resiko.

Coba lihat sekitar Anda.
Orang membeli asuransi karena khawatir pada nasib keluarga mereka dimasa depan.
Orang membeli pakaian mahal untuk mengatasi rasa rendah diri.
Dan saya pindah ke Smartfren sejak 2013 karena jengkel dengan lemot-nya Telkomsel.

Jadi itulah rahasia memilih produk yang akan dijual
Pasang mata & telinga Anda – Oke, ini kiasan.
Lihat & dengar, apakah ada orang yang punya masalah ?
Apakah mereka mau mengeluarkan uang untuk mengatasinya ?
Jika Anda menciptakan produk atau jasa yang tepat sebagai solusinya, bisnis Anda akan memasarkan dirinya sendiri.Mengapa ?

Karena pasarnya sudah ada. Pasar yang lapar. Pasar yang sudah lama menunggu solusi.
Jauh lebih mudah melayani potensi pasar yang telah ada ketimbang menciptakan pasar baru.
Percaya saya, tidak ada yang lebih melukai harga diri ketimbang membuang waktu, tenaga dan uang mencari dan menciptakan produk, hanya untuk mengetahui tidak seorang pun yang membutuhkannya (Saya mengalaminya 4 kali).

Jika Anda menjual produk semata-mata karena Anda suka, hobby, atau karena itu terlihat keren, tanpa meneliti apakah ada orang yang butuh, hampir pasti Anda kecewa. Menyewa Hermawan Kartajaya sekalipun mustahil membantu Anda memasarkan produk yang tidak dibutuhkan orang. Baik, Anda paham.

Sekarang, mari saya tunjukkan 3 contoh penggunaan rahasia diatas untuk menemukan ide produk yang bisa Anda jual.
Dan seperti janji saya diawal, Anda bebas menggunakan 3 ide produk berikut untuk memulai online shop Anda sendiri. Atau… mungkin Anda ingin memodifikasi. Terserah.

Saya ingin setelah membaca posting ini, Anda tidak bingung lagi menentukan produk yang ingin dijual secara online.

3 Ide produk siap jual & berpotensi laris

1. Toko pakaian untuk Pria Feminim
(Partner saya, Nonik, yang mengusulkan istilah Pria Feminim Anda boleh menggunakan sebutan lain)
Toko online Wildfang yang khusus menjual pakaian gadis tomboy menginspirasi munculnya ide ini.
Sama seperti kasus The Honest Co, Wildfang bermula setelah pemiliknya menemukan masalah.
Julia Parsley & Emma Mcllroy (founder & co-founder), mengungkap bagaimana sulitnya gadis tomboy seperti mereka mendapatkan koleksi pakaian yang tepat.

Pada awalnya, kedua gadis ini pertama kali bertemu di sebuah toko pakaian pria. Singkat cerita, keduanya lalu terlibat obrolan mengenai sulitnya menemukan pakaian pria yang muat dan cocok dengan selera mereka.
Keduanya pun mulai mencari tahu, apakah ada gadis lain yang mengeluh seperti mereka. Dalam riset pasar, yang menurut pengakuan mereka memakan waktu a hundred and forty jam, Julia & Emma antara lain mendengar dari para gadis tomboy yang ingin meminjam baju pacarnya, atau mencuri jaket militer kakek mereka. Rupanya mereka tidak sendiri. Ada ceruk pasar gadis tomboy yang belum tergarap. Maka lahirlah Wildfang.

Nah, apakah Anda pernah berpikir sebaliknya ?
Dinegeri ini banyak lekong yang gemar mengenakan pakaian pere. Terserah apapun istilah yang Anda gunakan untuk menyebut komunitas tersebut.
Ember. Biro Pusat Statistik (BPS) selalu mengingkari keberadaan komunitas ini. Tapi Anda pasti menemukan pria feminim kemindang pun Anda melangkah. Hampir setiap hari Anda bisa melihat mereka sebagai penonton atau figuran yang mendominasi program-program hiburan di TV.

Pikirkan ini…Belenjong online mengurangi rasa sekong pria feminim caca marica barang di toko tradisional.
Mereka cukup memesan by way of online, dan paket dikirim lansung kedepan pintu rumah mereka. Anti rempong. Tak ada lagi tatapan sirsak, lirikan jijay markijay atau bentuk-bentuk bullying yang kerap mereka dapatkan saat belalang dress atau high heels di division retailer.

(Saya membayangkan Anda mengangguk-angguk).
“ Tapi itu asumsi kamu saja, Rusdianto.”
Baik, mari kita lihat knowledge Google.

Untuk mengetahui cara melihat information pencarian produk tertentu di web, silahkan membaca panduannya di artikel ini. Cucok, bukan ? Data Google menunjukkan saya tidak berasumsi. Kompetisi low-medium menandakan ada permintaan pasar yang belum tergarap.. Tunggu apa lagi. Capcus. Ini kesempatan Anda maju menawarkan solusi.

Ada berjetong-jetong pria feminim di Indonesia. Komunitas yang telah lama menunggu hadirnya toko online pakaian khusus buat mereka. Pasar lapangan bola menanti Anda, Cinnn….

2. Toko Satu Warna

Didunia ini banyak penggemar ping pong, bukan sebagai olah raga prestasi, tapi sebagai hobby belaka..
David Lowe, seorang penggemar ping pong melihat potensi pasar itu. Jadi dia memutuskan masuk, meluncurkan Uberpong, toko online yang menjual guess (ping pong paddles). Bukan sembarang bet.
Sama seperti Jessica Alba & duo Wildfang, David Lowe juga tahu Rahasia menjual.

Sebagai salah seorang konsumen, David melihat wager yang tersedia di pasar sama sekali tidak menunjukkan keunikan, gaya permainan dan karakter dari masing-masing pencinta ping pong.
Sementara bet bagi penggemar ping pong, bukan sekedar alat pemukul bola. Ingat, mereka bukan atlet. Sama seperti pakaian, bet bagi mereka adalah identitas diri. Tapi belum ada produsen yang menawarkan guess semacam itu.
Maka David Lowe memutuskan membuat sendiri aneka bet bergambar, yang mewakili identitas masing-masing pemiliknya (personalisasi).

Uberpong meraih sukses besar, karena David Lowe tahu manusia butuh aktualisasi dan siap membelanjakan uang untuk memenuhi kebutuhan itu (ingat Teori Hirarki Kebutuhan Manusia Abraham Maslow). Meskipun itu cuma berupa guess ping pong.
Manusia butuh personalisasi karena membuat kita merasa unik, menonjol, dan keren dimata orang lain.
Bahkan jika personalisasi itu diperoleh dari hal-hal sepele seperti warna Contohnya saya – Ahem.

Anda mustahil memaksa saya membeli t-shirt warna merah meski harganya diskon 50 %. Tapi dengan senang hati saya rela membayar 50 % lebih mahal t-shirt yang sama asalkan itu berwarna abu-abu
(Rasa bangga pernah melandaku saat adik saya bersumpah pernah mendengar seseorang mengatakan ”Oh, Anto yang selalu pake abu-abu itu.“)

Berkali-kali saya membeli barang yang tidak pernah saya gunakan hanya karena warnanya abu-abu.
Abu-abu identitas saya. Sekaligus kutukan sebab menemukan barang berwarna abu-abu sama langkanya menemukan orang Bugis-Makassar mengucap kata ‘Ikan’ tanpa huruf G – IkanG🙂 Dan Anda tahu saya tidak sendiri….

Anda juga tahu, selain warna abu-abu ada warna hitam, putih, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila & ungu, ditambah puluhan sub warna seperti merah marun, hijau tosca, atau biru benhur..
Orang-orang yang fanatik pada satu warna tertentu butuh satu tempat belanja, untuk mengurangi kerepotan mencari.

Pasar yang besar.Benarkah ?

Karena Anda pembaca weblog & publication Writepreneurs, Anda mulai belajar sangsi pada asumsi.

Baik, mari kita lihat knowledge Google.

Bagaimana dengan warna hijau tosca ?
Bahkan orang-orang tanpa ragu mengungkapkan fanatisme mereka pada warna tertentu di Twitter :
OMG, mereka juga menulisnya di bio profil ?

Anda bisa bayangkan respon orang-orang diatas ketika Anda point out mereka
> “Hai (username), hari ini saya launching (URL olshop Anda) yg khusus menjual produk berwarna ungu. Check it out.”

Disini modal utama Anda cuma mencari grosir, memilah-milah produk terbaru & langka, beli, lalu jual kembali.
Hal terbaik dari ide ini adalah kesempatan meraih pembeli berulang.
Karena setiap penggemar warna tertentu selalu ingin menambah koleksinya – Contohnya pria penggemar warna abu-abu itu – maka setiap pembeli Anda berpotensi menjadi pelanggan seumur hidup.

3. Toko perlengkapan pria berambut panjang

Bagaimana rasanya memiliki janggut panjang ?
“Keren,” kata Eric Bandholz. Dia bahkan running a blog khusus soal janggut sejak Februari 2012, dimana dia membangun komunitas sesama pria berjanggut.

Selama running a blog, Eric terus-menerus mendengar keluhan para pria berjanggut yang kesulitan menemukan produk perawatan janggut.
Eric melihat ada masalah. Ada ceruk pasar yang minta dilayani..

Maka pada 28 Januari 2013, Eric meluncurkan Bearbrand. Toko online dan merek khusus produk perawatan janggut, serta produk-produk terkait gaya hidup pria urban berjanggut. Dan sisanya adalah sejarah…

Kurang dari setahun sejak diluncurkan, Bearbrand sukses membukukan penjualan sebesar US$ 120 ribu per-bulan. Hanya dari Janggut.

Jadi mulai sekarang saya tidak ingin Anda meremehkan ceruk pasar yang kecil.
Misalnya komunitas pria berambut panjang.

“ Tapi Rusdianto, apa masalah pria gondrong, hingga saya bisa menyediakan produk sebagai solusinya ? ”

Mari kita mulai dengan mencari apakah ada pria gondrong yang mengeluh di twitter ?
Kemudian minta pendapat dari sahabat terjujur kita, Google Keyword Planner :

Ternyata ada pasar, kecil tapi persaingan rendah, dan belum tergarap.

Para pria gondrong itu butuh produk perawatan rambut, layaknya perempuan, namun tetap menjaga citra maskulin mereka.
Bayangkan jika Anda juga menawarkan sisir mirip pisau lipat, ikat rambut, jepitan atau bando bermotif tengkorak ?
Pada akhirnya hanya langit yang membatasi ide Anda.

Sampai disini Anda mungkin bertanya, mengapa saya bersusah payah mencari ide, melakukan riset pasar… jika akhirnya menggratiskan ke-3 ide mahal diatas ?
Terus terang, saya tidak tahan lagi dibanjiri e mail pembaca yang bersemangat ingin membuka toko online, tapi belum tahu barang apa yang mau dijual.

Mulai hari ini Anda tidak perlu kebingungan lagi.
Anda cukup mengikuti 3 langkah berikut :
1. Identifikasi masalah yang dihadapi banyak orang, tapi pastikan orang-orang itu bersedia mengeluarkan uang untuk mengatasinya
2. Segera cari pengrajin, pabrik, UKM atau grosir, untuk membuat & memasok produk yang bisa menyelesaikan masalah tersebut.

Sesederhana itu.
Jadilah berani mewujudkan ide-ide Anda, seperti pemilik toko online favoritsaya dibawah ini 🙂

Dengan sedikit disclaimer

Saya tidak menjamin Anda sukses dengan 3 ide diatas. Selalu terbuka kemungkinan Anda gagal menggunakannya, sementara yang lain sukses.
Banyak faktor penentu sukses tidaknya toko online selain produk yang bagus. Misalnya harga, jumlah pengunjung web, cara Anda memasarkan produk secara online, dan yang paling penting…. kemampuan toko online Anda mengkonversi pengunjung ke pembeli.

(Untuk faktor yang terakhir, Anda bisa mengetahui trik-triknya dalam e-guide terbaru saya : LARIS)
Have a nice day!