2 Metode Membasmi Kutu Beras secara Cepat dan Efektif

Ada dua cara untuk mengatasi kutu beras di gudang, satu cara alami, dan cara kimia. Kutu beras merupakan hama pengganggu yang dapat menurunkan kualitas beras di tempat penyimpanan. Meskipun beberapa orang menyebutkan bahwa kutu beras aman untuk tertelan secara tidak sengaja, para petani dan pedagang beras tidak menyukai kehadiran mereka. Selain mengganggu, kutu beras juga menyerap nutrisi dan membuat nasi kehilangan aroma alaminya.

1. Cara Menghilangkan Kutu Beras Melalui Pengendalian Alami

Ada banyak cara untuk menghilangkan kutu beras dengan cepat, seperti pengendalian secara alami. Pengendalian alami yang dimaksud bervariasi, misalnya dengan memanipulasi suhu dan menggunakan bahan aromatik tertentu yang tidak disukai kutu beras.

  • Manipulasi temperatur suhu. Penghapusan kutu beras dengan mengontrol suhu berarti mengekspos beras langsung ke matahari selama beberapa jam. Dengan cara ini, nasi terkena panas matahari yang merangsang kutu. Akibatnya, serangga ini akan hilang dengan sendirinya. Selain menggunakan sinar matahari untuk menciptakan lingkungan yang hangat bagi kutu, ada cara lain untuk mengendalikan kutu beras, seperti memasukkan nasi ke dalam lemari es atau freezer. Bekukan beras di lemari es selama minimal 1 minggu sampai kutu hilang. Selain menghilangkan kutu, cara pendinginan ini juga efektif menghilangkan telur.
  • Wangian aromatik. Selain mengontrol suhu untuk menciptakan lingkungan yang tidak cocok bagi kutu busuk, Anda juga dapat mengontrolnya dengan zat yang berbau tidak Anda sukai. Bahan-bahan tersebut antara lain daun jeruk, daun wangi, kayu manis dan cabai kering. Keempat bahan ini memiliki bau menyengat yang dibenci kutu. Oleh karena itu, bahan ini dapat digunakan untuk mengisi wadah penyimpanan beras. Sayangnya, cara ini sulit untuk menyimpan beras dalam jumlah besar. Dengan kata lain, cara ini biasanya lebih efektif bila digunakan di rumah tangga yang tidak memiliki banyak beras.

2. Pengendalian penggunaan bahan kimia untuk membunuh kutu beras, kutu katul, kutu benih

Jika pengelolaan secara alami sering dilakukan dengan cara yang lebih kompleks, diperlukan ruang untuk pengeringan, pembekuan dan pengaplikasian wewangian aromatik pada beras. Disarankan pengendalian secara kimia dimana lebih nyaman aplikasinya karena mudah. Hal ini karena pengendalian kimiawinya biasanya dilakukan dengan cara pengasapan atau istilah teknisnya fumigasi dimana memerangi kutu atau hama dengan bahan kimia yang dapat berubah menjadi gas.

Keuntungan melawan kutu beras dengan cara ini adalah tingginya tingkat pelepasan gas padat atau gas cair. Misalnya, tidak perlu memindahkan beras ke lokasi lain di gudang, karena gas bisa masuk ke lubang-lubang kecil. Namun, karena gas digunakan, gas dan bahan aktif yang digunakan untuk mengontrolnya harus difumigasi di dalam ruangan rapat seperti plastik.

 

Langkah-langkah untuk mengendalikan kutu beras dengan Fumigasi

Fumigasi biasanya menggunakan bahan kimia yang mengandung bahan aktif fosfin, aluminium phosphine atau magnesium phosphate. Reaksi dengan uap air dapat menghasilkan gas fosfin dan aluminium atau magnesium hidroksida. Aluminium fosfida yang terbuat dari benzena biasanya dicampur dengan bahan pelapis. Tujuannya adalah untuk mengurangi proporsi gas yang dilepaskan ke udara. Lapisan ini juga digunakan untuk mencegah pembentukan fosfin di udara pada konsentrasi tinggi, karena gas ini dapat menyebabkan kebakaran pada konsentrasi tinggi. Parafin dan lapisan matriks plastik biasanya digunakan sebagai bahan pelapis untuk mencegah pelepasan fosfin.

Fumigasi dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Pemilihan obat fumigan

Langkah pertama dalam metode fumigasi adalah memilih fumigan yang tepat. Metil bromida adalah disinfektan yang umum. Namun, tidak aman untuk digunakan pada barang konsumsi seperti beras. Oleh karena itu, desinfeksi produk konsumen biasanya menggunakan fosfin. Fosfin umumnya aman dan tidak meninggalkan residu pada beberapa produk komoditi pangan atau bahan baku selama proses fumigasi karena FUMIPHOS dan FUMILIKUID telah diuji efikasi di lembaga-lembaga nasional seperti Seameo Biotrop, Bulog, PTPN X dimana sangat aman dan terbukti tidak ada residu dengan adanya hasil laporan resmi uji efikasi.

2. Persiapan alat dan bahan membuat planning kerja

Membuat planning kerja, alat dan bahan juga sangat penting bagi petugas lapangan dan operator (fumigator) yang melakukan proses fumigasi.

3. Pengujian titik fumigasi

Fumigasi efektif bila dilakukan di ruangan tertutup rapat yang kedap udara. Karena itu, Anda harus memeriksa area fumigasi untuk memastikan fumigasi benar-benar efektif.

4. Persiapan fumigasi

Sebelum obat fumigasi digunakan, harus diuji ulang untuk persiapan peralatan dan perlengkapan. Pastikan bahwa semua tindakan pencegahan ada, termasuk jalur pengambilan sampel, jalur pasokan gas, pasang plastic, pasang rambu peringatan.

5. Eksekusi fumigasi

Proses fumigasi dapat dilakukan dengan meletakkan bahan aktif fosfin berbentuk tablet menyerupai kelereng yang dapat melepaskan gas fosfin, seperti aluminium fosfida dan magnesium fosfat, dari dalam tablet tersebut. Periode pemantauan (monitoring) hanya diperlukan setelah gas dilepaskan dan setelah aerasi atau pelepasan gas setelah selesai eksekusi. Fosfin merupakan gas beracun yang dapat menimbulkan efek samping bila terkena manusia, sehingga ventilasi harus memadai. Gas dapat mengendap jika konsentrasi fosfin kurang dari 5 ppm.

6. Pengecekan serangga hidup

Perlunya tahap ini untuk menyelidiki efek fumigasi pada pengendalian serangga hama kutu beras. Jika Anda memerlukan spesialis penyimpanan biji-bijian yang berpengalaman, Anda dapat menghubungi Panca Prima Wijaya untuk memastikan bahwa Anda memiliki knowledge cukup dan kepercayaan diri melakukan proses fumigasi untuk melenyapkan kutu beras secara tuntas dari beras Anda.

Related Post